Tampilan: 0 Penulis: Editor Situs Publikasikan Waktu: 2024-12-14 Asal: Lokasi
Coke adalah residu karbon padat yang diproduksi oleh distilasi destruktif bahan karbon seperti batu bara, kayu, dan minyak bumi. Ini adalah bahan penting dalam proses pembuatan baja, berfungsi sebagai bahan bakar dan agen pereduksi. Ada berbagai jenis Coke, masing -masing dengan sifat dan aplikasi yang unik. Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi perbedaan antara semi kokas dan kokas metalurgi, fokus pada metode produksi, sifat kimia, dan aplikasi dalam industri baja.
Semi Coke adalah jenis kokas yang diproduksi oleh pirolisis batubara peringkat rendah, seperti lignit dan batubara sub-bituminous. Proses pirolisis terjadi dalam reaktor karbonisasi suhu rendah (LTC), di mana batubara dipanaskan hingga suhu antara 500 ° C dan 700 ° C tanpa adanya udara. Proses ini mendorong materi yang mudah menguap dan mengubah batubara menjadi bahan karbon padat yang dikenal sebagai semi kokas.
Komposisi kimia semi kokas bervariasi tergantung pada jenis batubara yang digunakan dan kondisi karbonisasi. Secara umum, semi kokas mengandung antara 60% dan 80% karbon tetap, materi volatil 10% hingga 30%, dan abu 5% hingga 15%. Kandungan karbon tetap lebih tinggi dari batubara asli tetapi lebih rendah dari kokas metalurgi. Semi Coke memiliki nilai pemanasan yang lebih rendah daripada kokas metalurgi karena kandungan materi yang lebih tinggi.
Semi Coke digunakan terutama sebagai bahan bakar dan agen pereduksi dalam produksi ferroalloy, seperti ferrosilicon, ferromangan, dan ferrotitanium. Ferroalloy ini diproduksi dalam tungku busur terendam (SAFS), di mana semi kokas berfungsi sebagai sumber karbon dan sarana untuk mengurangi oksida logam ke logam yang sesuai. Kandungan materi volatil tinggi dari semi kokas membuatnya cocok untuk digunakan dalam SAF, karena menyediakan sumber pengurangan gas yang membantu mengurangi oksida logam.
Coke Metalurgi adalah jenis kokas yang diproduksi oleh karbonisasi batubara peringkat tinggi, seperti bara bitumen dan antrasit, dalam oven kokas. Proses karbonisasi terjadi pada suhu tinggi, biasanya antara 1000 ° C dan 1300 ° C, di atmosfer yang kekurangan oksigen. Proses ini mendorong sejumlah besar materi volatil dan mengubah batu bara menjadi bahan yang padat, berpori, dan karbon tinggi yang dikenal sebagai Coke Metalurgi.
Komposisi kimia kokas metalurgi lebih seragam dan konsisten daripada semi kokas. Biasanya mengandung antara 80% dan 90% karbon tetap, 1% hingga 3% materi volatil, dan 5% hingga 15% abu. Kandungan karbon tetap secara signifikan lebih tinggi daripada semi kokas, menghasilkan nilai pemanasan yang lebih tinggi dan reaktivitas yang lebih rendah. Metalurgi Coke memiliki kandungan materi volatil yang lebih rendah daripada semi kokas, membuatnya lebih cocok untuk digunakan dalam proses suhu tinggi, seperti pembuatan besi dan baja.
Kokas metalurgi terutama digunakan sebagai bahan bakar dan pereduksi dalam produksi besi di tungku ledakan. Dalam aplikasi ini, Coke berfungsi sebagai sumber panas dan agen pereduksi untuk pengurangan bijih besi (Fe2O3) menjadi besi cair (Fe). Kandungan karbon tetap yang tinggi dari Coke Metalurgi memberikan panas yang diperlukan untuk mempertahankan suhu tinggi yang diperlukan untuk proses reduksi. Kandungan materi volatil rendah dari kokas metalurgi memastikan bahwa kokas tetap stabil dan tidak rusak selama kondisi suhu tinggi di tungku ledakan.
Perbedaan utama antara semi kokas dan Kokas metalurgi terletak pada aplikasi mereka di industri pembuatan baja. Semi Coke terutama digunakan dalam produksi ferroalloy di tungku busur terendam, sementara kokas metalurgi digunakan dalam tungku blast untuk produksi besi cair.
Pilihan antara semi kokas dan kokas metalurgi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis baja yang diproduksi, komposisi kimia yang diinginkan, dan persyaratan spesifik dari proses pembuatan baja. Secara umum, kokas metalurgi lebih disukai untuk proses suhu tinggi, seperti pembuatan besi, karena kandungan karbon tetap yang lebih tinggi dan reaktivitas yang lebih rendah. Semi Coke, di sisi lain, lebih cocok untuk proses suhu yang lebih rendah, seperti produksi ferroalloy, di mana kandungan materi volatil yang lebih tinggi dapat menyediakan sumber gas pengurangan.
Singkatnya, semi kokas dan kokas metalurgi adalah dua jenis Coke yang berbeda dengan metode produksi yang berbeda, sifat kimia, dan aplikasi dalam industri pembuatan baja. Semi Coke diproduksi dari batubara peringkat rendah dalam reaktor karbonisasi suhu rendah dan terutama digunakan dalam produksi ferroalloy. Kokas metalurgical diproduksi dari batu bara berperingkat tinggi dalam oven kokas dan digunakan dalam tungku ledakan untuk pembuatan besi. Memahami perbedaan antara kedua jenis kokas ini sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaannya dalam pembuatan baja dan mencapai komposisi kimia yang diinginkan dan sifat -sifat produk baja akhir.